Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Jauh

Masih dengan perasaan yang sama aku bertahan di negeri orang. Hidupku berubah, diriku berkembang mengikuti kebiasaan. Aku selalu mengingatnya adalah caraku melupakan. Suatu hari, salamnya memecah ombak kedamaian. Hariku masih sama, hal yang pernah ku rasakan masih ada. Perlahan mulai sadar untuk melepas dan terbawa arus kehidupan. Aku cemburu dengan hatiku sendiri. Bisa leluasa jujur menentukan arah kemana ia pergi. Dirinya yang semakin baik selalu menenangkan sekaligus meresahkan masa depan. Aku membuat kesalahan. Namun yang kupercaya adalah hal baik selalu ada. Sebuah proses yang ku lalui akan semakin panjang. Diriku masih sama saat dilahirkan hingga garis yang telah diberikan. Aku mencoba menghukum diriku sendiri bahwa harusnya benar-benar jatuh hingga tak bisa lagi. Terapi rupanya masih belum sanggup untuk melangkah pergi jauh sendiri. Aku mengenangmu dalam kebaikan di pagi hari. Yang memberi nafas namun semakin tak terhenti. Aku merindukanmu dalam hujan. Bau basah hujan disore h...

Hanya aku

Genggam tanganku coba rasakan Upaya apa yang tak kau sadari Meski tanganku berbalut luka Ingatan Indah ada di kepala Rasa.. tetaplah disini Temani dia.. hingga esok hari Ku ingin tetap jadi baik Memastikan luka.. sembuh Itu adalah wujud dua bait lagu yang tidak sengaja ku ciptakan saat aku sendiri dikeramaian. Percayalah, mungkin suatu saat aku membaca tulisanku ini akan terasa sedikit menggelikan. Tetapi itu karena orang-orang sudah tidak memakai rasa dalam hidupnya. Aku terjangkit kemunafikan diriku sendiri untuk tidak berkata "tidak" pada hal-hal yang sebenarnya kusukai. Aku hanya merindukan sebuah kenangan yang tidak bisa ku jelaskan.