Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Untuk anakku.. Rasa

Bagaimana caranya tersenyum saat orang orang meninggalkanmu karena kamu tidak cukup kuat untuk memberikannya ruang kehidupan? Percayalah anakku.. ini bukan salahmu. Ini juga bukan salah dari orang orang yang hanya mampu memberikanmu ruang sesempit itu. Seperti yang dilakukan Annisa, dia hanya percaya dan tetap berbuat baik pada semua orang sehingga dia di anggap baik. Ada yang berkata "Annisa kurang berkompeten dari Si Doi" dan itu membuat dia melanjutkan mimpinya. Tidak selalu butuh ruang positif untuk menambah nilai, ruang negatif pun kadang memberikan motivasi yang luar biasa. Percayalah anakku.. pejamkan mata dan lupakanlah semuanya. Tarik nafas dalam dalam dan fikirkan semua kebaikan kebaikan yang sudah terjadi dihidupmu selama ini. Fikirkan betapa kamu sebenarnya tidak butuh ruang yang besar untuk berkembang dan tersenyum. Fikirkan betapa kamu hanya membutuhkan dirimu sendiri untuk bisa bertahan. Anakku Rasa.. jika hari ini aku tidak memberikanmu nama "Rasa...

Dasar aku

"Apa yang orang lain lihat adalah yang ingin dia lihat" "Apa yang orang lain lihat adalah yang hanya nampak dipermukaan" Begitupun Aku. Aku yang melihatmu baik dipandanganku karena aku menginginkan kebaikanmu. Orang yang disebut "Aku" pernah merasakan apa itu kenyataan tak sesuai harapan. Sering.. bahkan sering sekali khayalan itu terlalu tinggi untuk direalisaskan kenyataannya. Umurku 21 tahun ini. Sudah hampir 7 tahun lamanya aku belajar tentang sebuah hal yang tidak pantas untuk diperjuangkan. Dari seseorang yang mengajarkan betapa murahnya rayuan untuk mendapatkan kenyataan baru yang lebih sesuai ekspektasi. Aku berterima kasih. Untuk pelajaran hidup yang sangat berharga ini. Pelajaran yang harganya sangat mahal namun berguna selamanya. Yang tidak bisa ku dapatkan di sekolah ataupun dari keluargaku sendiri. Umurku 21 tahun ini. Sudah 3 tahun lamanya seorang "Aku" belajar tentang menghargai diri sendiri dan menghargai waktu. Dari seseora...